Sebelum Semua Dimulai

Semua orang berlomba jadi sempurna,
Aku cuma berusaha buat bertahan.

Setiap pagi terasa sama. Alarm yang sama. Kopi yang sama.

Jalanan yang penuh dan wajah-wajah yang nyaris gak aku kenal.


Aku bekerja di bidang yang dulu kuanggap impian,

sekarang rasanya cuma rutinitas. Percakapan singkat di kantor, dan

tawa yang seadanya.


Kadang aku bertanya-tanya,

apakah hidup memang cuma tentang bangun, bekerja, pulang, lalu

mengulang lagi?


Suatu sore, setelah dimarahi atasan karena kesalahan kecil, aku

bersembunyi di pantry. Di situ aku bertemu seseorang, dia rekan kerja dari divisi IT.


Orangnya pendiam, tapi entah kenapa, tatapannya seolah tahu persis

apa yang aku rasakan.

Dia bawa sesuatu yang sederhana, tapi entah kenapa buatku terasa penting.


Malamnya, aku cuma duduk dalam diam, memperhatikan apa yang

dikasi dia sore tadi. Rasanya seperti ada sesuatu yang berubah.

Kayak ada pintu yang akhirnya pelan-pelan terbuka.


Dan dari situ semua dimulai.

Aku kembali menemukan sesuatu yang hilang:

arti, kedekatan, dan keberanian untuk merasakan lagi.